Dan para klien pun senang bekerja sama dengan para patron (toke). Menurut Rivers 1954 dalam Samsulbahri 1995, patronase merupakan hubungan seorang yang memiliki. Hubungan patron-klien dicirikan sebagai hubungan dimana patron yang berkuasa dan kaya memberikan pekerjaan,. 1-2. hubungan patron klien adalah studi yang dilakukan oleh Abdul Gofur (2009) tentang hubungan patron klien pedagang “Burjo” di lingkungan Universitas Negeri Semarang yang menghasilkan simpulan; Pertama, hubungan patron-klien merupakan salah satu bentuk hubungan pertukaran khusus antara dua pihak yang masing-masing memang merasa. Hubungan Patron Klien Di Kalangan Petani Desa Kebonrejo. Fakultas Pertanian. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hubungan antara Tengkulak dan nelayan kapal Bagan yang sudah banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari termasuk hubungan Tengkulak dan nelayan kapal Bagan yang ada di pulau Balang Caddi. Analisis data dilakukan dengan pendekatan teori. Namun bagi kaum terpelajar, khususnya mahasiswa sejarah, pasti tidak asing dengan kata patron-klien. id digilib. Adanya ketidak seimbangan status antara patron dan klien meskipun patron juga mengharapkan bantuan klien. While, relation between wholesaler or vessel owner and fishermen hasn’t shown patron- client relationship but only shown relation of fishing activities. (2015) menyimpulkan bahwa dalam hubungan patron-klien terjadi antara juragan dengan nelayan pemilik kapal untuk semua jenis alat tangkap. Pengaruh hubungan patron klien ini berimplikasi tidak saja terhadap penerapan disiplin kerja, tetapi juga terhadap rekrutmen dan promosi jabatan, kinerja pegawai serta pengembangan birokrasi ke depan tidak berjalan secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel di masa-masa yang akan datang. Sebelum berbicara mengenai konsep dan pola Patron-Klien, Scott 1989, hlm 1-18 melihat bahwa petani yang berada di daerah Asia Tenggara dan beberapa negara di Eropa seperti Prancis, Rusia dan Italia mengalami krisis subsistensi. Relasi sosial dalam bentuk patron klien telah berlangsung lama dalam kehidupan manusia, misalnya di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan beragamam kelompok sosial lainya tidak luput dari pengaruh hubungan patronase ini. 9 Tahun 1975 Sebagaimana telah dibahas pada kajian pustaka bahwa menurut Legg (dalam Kausar, 2009:18), hubungan patronase atau hubungan patron-klien merupakan hubungan khusus yang bersifat pribadi berdasarkan kepentingan yang saling menguntungkan antar pelaku yang menguasai sumber daya yang tidak sama. PENGUSAHA KLIEN. 2 Tahun 2004 kelompok orang lainnya dapat dikategorikan sebagai patron, maka patron tersebut pada saat paceklik mempunyai kewajiban untuk memberikan pinjaman tambahan atau pemenuhan kebutuhan hidup nelayan (client). 2. daerah di Indonesia tidak lepas dari relasi patron klien ini. Dalam skema patron-klien, politisi memiliki otoritas untuk mengalokasikan dan mendistribusikan sumber daya kepada pemilih dan pengusaha melalui relasi personal dan subjektif, bukan melalui aturan yangKata Kunci: sistim kekerabatan, patron-klien, masyarakat Muna, kohesi sosial. Pola patron-klien antara petani dan pemilik peternak terjadi karena ketimpangan ekonomi. Sebagaimana fokus utama dalam teori strukturasi. New Sehati Kemiri Pacet Mojokerto. Sebagai instansi yang diharapkan menjadi pelopor bagi terciptanya keadilan dan kejujuran, Depag malah menjadi sarang berkembangnya. 2 Hubungan Patron–Klien (Patron-Client Relationship) dalam Masyarakat Pertanian. Abdul Sa’af 2113020053 2. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara ketua partai dan studi kepustakaan. Hubungan patron klien anatara tengkulak dengan petani kecil ternyata mempunyai pengaruh besar diantara keduanya. Kemudian kita masuk saja di pembahasan, istilah patron sendiri yaitu berasal dari ungkapan bahasa Spanyol yang secara etimologis berarti ‘seseorang yang memiliki kekuasaan (power), status, wewenang dan pengaruh . Konsep Patron Klien Sebelum memahami konsep patron klien, terlebih dahulu dipahami pengertian patron klien dilihat dari kata “patron” berasal dari bahasa latin patronus yang berarti bangsawan, kata “klien” berasal dari kata client yang berarti pengikut. Menurutnya, patron berasal dari kata patronus yang bermakna bangsawan, sementara klien berasal dari kata clien yang berarti pengikut (Nugroho et al. Pada gilirannya klien membalasnya dengan menawarkan dukungan umum dan bantuan, termasuk jasa pribadi, kepada patron. Sehingga dalam penulisan ini,. Patron berada pada posisi atas dari klien karena kekuatan sumberkultur birokrasi di Indonesia melalui konsep patron-klien. Iklan Iklan sub-produk di televisi. id commit to user 1 1 HUBUNGAN KERJA PATRON KLIEN JURU PARKIR (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Hubungan Kerja Patron. Bandung. Dengan kita bisa memahami hubungan tersebut maka kita bisa membentuk hubungan di masyarakat denga baik lagi. Banyak ahli yang terlalu banyak memberikan perhatian relasi antara politik uang dan patron-klien, tetapi sedikit sekali yang mengkaji dari sudut pandang identitas kepartaian (party-ID). . 2. “Hubungan Patron-Klien dalam Industri Makanan di Desa Kedunggudel, Kalurahan Kenep, Kecammatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo”. patron-klien antara penguasa politik dalam birokrasi dan para pengusaha serta kelompok-kelom-pok usaha tertentu. Patron klien sendiri adalah sebuah hubungan antara pihak yang memiliki kekuasaan dan materi dengan pihak lainnya yang tidak memiliki kedua hal tersebut. Skripsi ini mengkaji tentang hubungan Patron Klien pada Petani Kelapa Sawit di Kepenghuluan Bahtera Makmur, Kec. 90 Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 6 No. Belum ada kekuatan yang meruntuhkan bentuk relasi ini. Relasi Kuasa dan Suara: Politik Patron Klien Pada Pilkada Langsung di Kabupaten Grobogan 2020. bertujuan untuk mengetahui bentuk hubungan patron-klien yang dilakukan oleh pengusaha keripik kepada petani ketela di UD. Patron berasal dari bahasa Latin patronus yang artinya ayah. Bagi Scott, bangunan teori. This is a qualitative research which uses a case study model. KESIMPULAN Patron klien sendiri merupakan suatu interaksi social, Burke (2003) mendefinisikan patronase sebagai sistem politik yang berlandaskan pada hubungan pribadi antara pihak-pihak yang tidak setara, antara pimpinan (patron) dan pengikutnya (klien). Konflik. Ikatan patron-klien muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan nelayan akan jaminan atas kelancaran kegiatan pencarian nafkah mereka. Hubungan patron klien adalah pertukaran hubungan antara kedua peran yang dapat. Pada masyarakat agraris-maritim, fenomcna ini telah mcluas sedemikian rupa seiring dengan perkernbangan pasar, industri, dan modernisasi. Penelitian ini ingin mengisi celah tersebut dengan menggunakan analisis strukturasi. kepada klien-klien Victoria‟s Secret Online Catalogue Pemesanan melalui internet dan situs resmi Victoria‟s Secret. Disini tengkulak sebagai patron, petani sebagai klien. Apabila hubungan dagang/pertukaran yang menjadi dasar pola hubungan patron klien ini melemah karena tidak lagi memberikan jaminan sosial dasar bagi subsistensi dan keamanan maka. 2013. Sementara hubungan antara juragan maupun nelayan pemilik kapal dengan ABK tidak menunjukkan adanya hubungan patron-klien tetapi hanya sebatas hubungan kerja. Penyediaan material ini terkait dengan loyalitas politik, pelayanan politik, atau keduanya, yang diberikan klien terhadap si patron. Hubungan patron-klien dicirikan sebagai hubungan dimana patron yang berkuasa dan kaya memberikan pekerjaan,. Penelitian ini mengidentifikasi bagaimana adanya budaya patronase di dalam suatu kelompok keagamaan di Indonesia yang membentuk suatu budaya patron-klien yang terjadi di dalam kelompok pengajian Mihrab Qolbi yang berada di DKI Jakarta. Seolah olah patron klien dianggap sebagai jaminan sosial untuk para nelayan. Hubungan patron klien yang terjadi di lingkungan perkebunan ini merupakan warisan Belanda dan hingga saat ini masih dapat ditemui meskipun bentuknya semakin tersamar dan kabur. bersangkutan, pola hubungan Patron-Klien tidak dapat dipisahkan. Istilah "patron"berasal dari bahasa spanyol yang berarti sesorang yang memiliki kekuasaan dan pengaruh dalam suatu kelompok masayarakat tertentu. Teori Konflik pertentangan kelas, dan ketiga adalah teori konflik James Scott, yaitu tentang Patron Klien. Patron berarti pemimpin yang memiliki otaritas atau kekuasaan serta memiliki pengaruh yang kuat. patron klien yang terjadi hampir di seluruh aktifitas produksi pangan, pertanian, dan nelayan sering memunculkan kesenjangan di masyarakat. hubungan patron-klien antara petani kelapa sawit pola swadaya dengan toke/pedagang. Di sini modal, kontrak, konsesi dan kredit dari negara pertama-tama diberikan secaralagnsung kepadapenisahaan-perusahaan negara, dan pengusaha-pengusahaswastanasional tertent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya hubungan patron klien dan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pola. Pengaruh Money Politics Terhadap Pemilih Pemula dalam Pemilihan Kepala Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso. Pendapat yang hampir serupa juga diketengahkan oleh Palras, dimana menurutnya hubungan patron-klien adalah suatu hubungan yang tidak setara, terjalin secara perorangan antara seorang pemuka masyarakat dengan sejumlah pengikutnya (Palras, 1971: 1). Penelitian yang berlokasi di Sekretariat JKJT ini berfokus pada "Hubungan patron klien pada masyarakat nelayan Desa Kuala Karang Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya". Informan terdiri atas pedagang, pengelola enam orang. Pada masing-masing subsitem dibentuk oleh. Hal ini juga bisa merujuk pada hak pemberian. Meskipun patron juga mengharapkan bantuan dari klien tetapi kedudukan patron lebih tinggi dari klien. 4 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode Historis. Meanwhile, farmers who do not have the capital, patron-client relationship with toke (middlemen). Patron berasal dari penerjemahan bahasa latin yakni “patronus” atau “pater” yang berarti ayah (Father). PATRON-CLIENT RELATIONSHIP PADA MASYARAKAT MADURA DOI: 10. Mereka memiliki banyak faktor yang mendasari akan. COM, JAKARTA — Berangkat dari karya dua peneliti politik Indonesia berkebangsaan Australia, Aspinal dan Berenschot, Direktur Puskapol UI, Aditya Perdana menilai relasi patron-klien di Pemilu 2019 masih mendominasi politik nasional dan. Mengidentifikasi bagaimana perubahan pola hubungan patron dan klien petani padi di Kecamatan Rengasdengklok pada tahun 1974-1998. Pemberdayaan itu lantas menjadi boomerang ketidak-sejahteraan hidup mereka. Penelitian ini menguraikan bahwa Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Tidore Kepulauan melakukan rekrutmen politik dengan pola. Di daerah pedesaan dan pinggiran kota yang berbasis pertanian, seorang patron (bapak buah) akan membantu klien (anak buah) kemudahan akses pada peluang kerja di sekor. However the relationship is perhaps more obvious in the system of servitude known as serfdom that was widespread in Europe in the Middle Ages. Pendapat yang hampir serupa juga diketengahkan oleh Palras, dimana menurutnya hubungan patron. Menurut Hefni (2009), hubungan patron-klien ditandai dengan patron. Scott melihat para petani mengalami situasi kekurangan pangan. Selanjutnya, pola hubungan patron-klien merupakan aliansi dari dua kelompok komunitas atau individubersangkutan, pola hubungan Patron-Klien tidak dapat dipisahkan. Konflik secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan. Barr menggambarkan peran. yang menyebut model patron-klien sebagai solidaritas vertikal. Endorse Kirim Pesan. 183. Patron-klien kata yang sedikit asing bagi sebagian orang yang tidak berpendidikan. Subjects: L Education > L Education (General) Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi: Depositing User: Staf Koordinator 2: Date Deposited: 09 Jun 2015 03:08: Last Modified: 28. kasus patron-klien seperti di tempa t tinggal . Metode penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Akan tetapi, dalam perspektif klien tidak demikian, sebab patron dianggap berjasa dalam menjamin keamanan subsistensinya. Generally, farmers who own capital patron-client relationship with: mugee (middlemen), retailers and consumers. Dalam sistem patron-klien, masing-masing pihak saling. Mau tidak mau petani kecil mengikuti pilihan dari. hubungan patron-client akan ada ambang batas dimana hal tersebut mengakibatkan seorang client berpikir bahwa hubungan patron-client akan berubah menjadi hubungan yang tidak adil dan eksploitatif. Sistem patron-klien diorganisasikan oleh orang yang berkuasa, bisa lelaki atau perempuan, yang membentuk lalu memelihara loyalitas orang yang lebih rendah. upi. Dengan demikian, untuk menggunakan jasa mereka, perusahaan perkapalan cukup merekrut satu atau beberapa mandor ketimbang merekrut. 80). salah-satu karya dari Heddy Srhi Ahimsa-Putra yangHubungan Patron Klien dalam Tubuh Birokrasi. Hubungan patron-klien petani dengan tengkulak, umumnya berlangsung lama. Abstrac This article traces patron-client relationship of Madurese both from socio-historical point of view and its contemporary progress. Dau Malang. 7. Hubungan Patron-Klien itu sendiri mempunyai pengertian bahwa adanya pola hubungan timbal balik antara majikan dengan buruh yang menempatkan manjikan. ac. Muhammad Subagja . 273/tahun. Hubungan patron klien merupakan hubungan kekerabatan antara seorang berstrata tinggi atau biasa disebut patron, dengan seorang berstrata rendah (klien). Secara terminologi adalah klien memberikan kesetiaan pelayanan dan dukungan kepada si patron. Patronasi adalah dukungan, dorongan, hak istimewa, atau bantuan keuangan yang diberikan oleh organisasi atau individu kepada orang lain. Alhasil, buruh pengolah ikan menjadi terdampak. Patron klien yang terjadi didalam masyarakat merupakan salah satu hubungan antara antara dua orang yang sebagian besar melibatkan persahabatan instrumental, dimana seseorang yang lebih tinggi kedudukan sosial ekonominya menggunakan pengaruh dan sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan perlindungan atau keuntungan atau. tinggi (patron) dengan mereka yang memiliki status sosial lebih rendah (klien) dalam ikatan timbal balik (Hutchcroft, 2014). Peran pemerintah dalam memberikan bantuan kepada. Klien • Orang yang menjadi bawahan dan yang yang di suruh. Hubungan patron-klien adalah hubungan yang terjadi setelah ada perjanjian antara patron dan klien yang dimana klien menyatakan kesanggupannya untuk berkerja kepada patron dengan menerima upah dan jaminan sosial dimana patron menyatakan kesanggupannya untuk memperkerjakan klien. hubungan patron-klien serta kurang memberi tempat bagi partisipasi warga. Diah Ayu Ningsih (2011) meneliti terkait pola hubungan patron-klien. Patron-Klien Beberapa literatur yang telah dihasilkan oleh beberapa ilmuwan sosial dan politik mengakui bahwa praktek-praktek kekuasaan patron-klien yang sudah ada pada masa pra-kolonial, tetapi berlangsung pada masa Orde Baru, bahkan hingga saat ini. Patron biasanya direfrentasikan sebagai orang yang lebih dalam segala hal dari. Scott. 3 Karakteristik Patron-Klien 25 2. Patron-klien merupakan basis relasi sosial masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir. Ada beberapa pola hubungan patron-klien antara peternak: a) petani dan pemilik ternak dengan pola kerja-sistem sharing, b) pemilik dan peternak pekerja tetap, c) peternak dan pembeli dari produk (s usu) dalam koperasi. Eric R. patron-klien dengan baik, lancar dan tidak pernah memicu konflik, hubungan dengan bos terjalin dengan cukup baik. Patron-klien pekerja pa brik rokok 1 PATRON-KLIEN PEKERJA PABRIK ROKOK WISMILAK BOJONEGORO . Pertama, durasi relasi, dimana . Jurnal Paradigma Vol. 5 No. Scott mengatakan, “…there is pembimbing atau pengawas,. Pola hubungan Patron-Klien ini merupakan aliansi dari dua komunitas atau individu Menurut James Scott, interaksi patron-klien merupakan kasus khusus dari ikatan diadik (dua orang) yang bersifat dikotomis dan hirarkis. Oleh sebab itu, tengkulak tidak bersalah apapun apabila ia memberikan suatu perjanjian kepada petani bahwa nanti ia meminta imbalan sesuai dengan apa yang ia. Barr menggambarkan peran pengusaha hanya sebagai supporting system belaka dari jejaring politik dan ekonomi. 10 Menurut Soetardjo Kartohadikoesoemo, demokrasi desa dibingkai dengan tiga tata yang dihasilkan dari ―kontrak sosial‖ masyarakat setempat: tata krama (fatsoen), tata susila (etika) dan tata cara (aturan main). 2. Menurut James Scott, interaksi patron-klien merupakan kasus khusus dari ikatan diadik (dua orang) yang bersifat dikotomis dan hirarkis. Kajian Model Pengembangan Usaha di Kalangan Pemulung. Penelitian pola patron-klien pedagang pasar. Patron client relationship in the Bungin Permai Village is the protection relationship between both parties who need each other though in unequal levels such as the patron gives a debt to the client, to reply by clients by selling yields only to the patrons and in addition, the client is also willing to help patrons if patrons need of. Kemudian saya. Barr menggambarkan peran pengusaha hanya sebagai supporting system belaka dari jejaring politik dan ekonomi. Patron-client relation is mutual benefit. Pola relasi yang ditemukan antara pembudidaya polikultur udang-bandeng dengan pengumpul (bakul) di Kabupaten Indramayu ini sesuai dengan ciri-ciri hubungan patron-klien yang sebagaimana diungkapkan oleh Scott (1972), diantaranya bahwa: 1. Hubungan-hubungan tersebut terjadi dan terjalin sedemikian rupa di kalangan masyarakat sehingga terus berlangsung dan tak pernah berhenti. Legg (di Kausar, 2009: 18) menjelaskan bahwa hubungan patronase merupakan hubungan pribadi khusus berdasarkan kepentingan bersama antara pelaku yang mengendalikan sumber daya yang tidak sama. Hubungan yang dirawat melalui relasi patron klien ini telah teridentifikasi melalui adanya hubungan personal, hubungan resiprositas akibat adanya ketimpangan sumber daya, dan hubungan loyalitas di antaranya. Penelitian ini menggunakan konsep patron-klien menurut James C. 1, Hal 1-12 Sinaga, Herman, et. 6 Karenanya, patron-klien adalah hubungan pertukaran sosial antara dua orang atau lebih yang berkembang ke arah hubungan pertukaran yang tidak seimbang, di Hubungan patron-klien ditandai dengan patron memberikan pekerjaan, perlindungan, infrastruktur, dan berbagai manfaat lainnya kepada klien yang tidak mampu dengan imbalan klien memberikan berbagai bentuk kesetiaan, pelayanan Teori Patron-Klien. Di mana, patronTahun 2011, Volume 24, Nomor 2 Hal: 176-182 Hubungan Patron-Klien di Kalangan Petani Desa Kebonrejo Rustinsyah1 Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRACT Commercialization of agriculture caused the social-economic inequality and patron-client relationships. STRATIFIKASI SOSIAL: UNSUR, SIFAT, DAN PERSPEKTIF Cara yang paling mudah untuk memahami pengertian konsep stratifikasi sosial adalah dengan berpikir membanding-bandingkan kemampuan dan apa yang dimiliki anggota masyarakat yang satu dengan anggota. This study seeks to understand the cultural significance of patron-client relationships kyai and santri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiSeorang klien, dalam hal ini santri, telah menerima banyak jasa dari patron, dalam hal ini kiai, sehingga klien terikat dan tergantung pada patron. Ciri yang melekat pada peasant harvesting”. Sebagaimana penelitian dari James C. Feodalisme adalah sistem sosial atau politik yang memberikan kekuasaan besar kepada golongan bangsawan atau mengagung-agungkan jabatan dibanding prestasi. 2. uns. Klientelisme adalah bentuk organisasi politik yang didasarkan atas hubungan dyadik informal antara patron dan klien. 176. . ” Sedangkan klien berarti “bawahan” atau orang yang diperintah dan yang disuruh. 03 No. Situasi seperti ini, tentunya kurang menguntungkan bagi pemulung dan kadang-kadang menimbulkan antipati pula pengepul, dan pemulung menganggap mereka sebagaiPatron Klien Antara Pengusaha Dengan Pekerja Dalam Sentra Industri Pembuatan Brem Di Desa Kaliabu Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun, Thesis: Department of. tematik mengenai budaya patron klien di pesantren tersebut. Model patron klien merupakan sistem politik membangun loyalitas tuan hamba. Hubungan Patron Klien dapat dikaitkan dengan materi interaksi sosial pada mata. Semakin. Sistem patron-klien menemukan momentumnya ketika masa orde baru. Kubu kedua adalah argumen kebudayaan. Vol. Struktur masyarakat nelayan lekat dengan ikatan hubungan patron klien yang kuat, hal ini merupakan konsekuensi dari kegiatan penangkapan ikan yang tidak dapat diprediksi dan. Dalam menjawab permasalahan tersebut, lembaga pendidikan pesantren dengan kultur pendidikannya yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Hal ini terjadi karena hingga saat ini nelayan belum menemukan alternatif. Dyadik adalah hubungan satu orang dengan satu orang lain dalam kehidupan sosial. 02. Faradilla Sandi 2113020031 3. Klien kemudian membalasnya dengan menawarkan dukungan umum dan bantuan termasuk jasa pribadi kepada patronnya. Juga dalam: Ngatijah, Hubungan Patron-Klien Dalam Sektor Informal (Studi Kasus di Pasar Kecamatan Pasar Minggu),. mutual trust, wich form patron client relationship between farmers with traders in the Bungin Permai Village is a familial factors. Dalam hubungan patron-klien, ada pihak yang menjadi superior (patron) dengan kelebihan status sosial dan ekonominya, dan pihak yang menjadi inferior (klien) karena status sosial dan ekonominya lebih rendah. Patron menerima 65% dari hasil. Relasi sosial patron-klien sangat dominan dan terbentuk karena karakteristik kondisi mata pencaharian, sistem ekonomi, dan lingkungan. Penelitian mengenai patron klien pernah dilakukan oleh Ahmad Maulana Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Tanjungpura Pontianak pada tahun 2015 dengan judul ‘’hubungan patron klien pada masyarakat nelayan desa kuala karang kabupaten teluk pakedai k abupaten kubu raya’’. 2. Abstract. Last but not least, the community it self have a good awareness and attitude (sami’na wa atha. Dilihat dari segi sosial karena buruh tetap dan keluarganya merasa aman, mendapat perlindungan dan jaminan asuransi sosial dari patronnya karena mendapatkan pekerjaan sepanjang waktu tanpa. Oleh karena itu, dalam paper ini akan mendeskripsikan hubungan patron-klien di kalangan peternak sebagai strategi pengembangan peternak sapi perah di pedesaan. Namun sama-sama membahas patron dan klien. Pihak toke berada pada posisi status kelas atas (superior) dan petani kelas Klien dapat menjadi kepentingan politik patron, bahkan bersedia menjadi kaki tangan patron. Pada dasarnya patron-klien tidak bisa dilihat sebagai relasi finansial dalam perspektif ekonomi saja. Pendapat klien . Sebelum berbicara mengenai konsep dan pola Patron-Klien, Scott 1989, hlm 1-18 melihat bahwa petani yang berada di daerah Asia Tenggara dan beberapa negara di Eropa seperti Prancis, Rusia dan Italia mengalami krisis subsistensi. (James C Scott. Hubungan patron klien menurut James C .